Radio Free Asia (RFA) melansir pada tgl. 26 September bahwa otoritas Korea Utara telah mengirim tim pengawas dari Badan Intelijen Nasional ke wilayah yang baru-baru ini dilanda banjir berat di sekitar perbatasan, mengingat tingginya jumlah penduduk di wilayah itu yang melarikan diri. 

Menurut RFA fasilitas pengawas perbatasan, termasuk pos pasukan penjaga perbatasan dan pagar kawat berduri telah hancur, sehingga pelarian penduduk dari wilayah itu menjadi lebih mudah. 

Dikatakan, otoritas Pyongyang yang mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya pembelotan masal telah mengirim tim pengawas untuk mencegahnya. 

Sebuah sumber berita di provinsi Hamgyeong Utara mengatakan kepada RFA bahwa tim pengawas yang cepat dikirim ke perbatasan, telah mengambil alih hak pengawasan perbatasan, dan melakukan razia penggunaan telepon genggam ilegal, serta kepemilikan CD film atau drama buatan Korea Selatan. 

Sementara itu, jubir Kementerian Unifikasi Seoul Cheong Joon-hee menyatakan pada pengarahan rutin hari Senin (26/9/2016), pihaknya masih belum mendapat informasi mengenai jumlah pembelot Korea Utara yang dinyatakan melonjak tajam.