Teman dekat presiden Park Geun-hye, Choi Soon-sil mengakui bahwa dirinya pernah menerima dokumen dan membantu menyusun naskah pidato presiden. Pengakuan itu disampaikan Choi dalam wawancara dengan harian Segye Ilbo di sebuah hotel di Jerman hari Kamis (27/10/2016) terkait skandal politik yang melibatkan dirinya.
Menurut Choi hal itu dia lakukan hanya semata-mata untuk membantu presiden dapat menyampaikan isi pidatonya kepada masyarakat dengan efektif. Namun, Choi membantah jika dirinya mempengaruhi urusan negara.
Wanita berusia 60 tahun yang menghilang dari hadapan publik sejak skandal yang melibatkan dirinya terungkap, mengakui menerima dokumen dari kantor kepresidenan beberapa kali setelah Park menjabat sebagai presiden.
Terkait permintaan maaf presiden kepada masyarakat pada hari Selasa lalu (25/10/2016) setelah stasiun televisi kable JTBC memberitakan bahwa Choi menerima pidato presiden sebelum disampaikan, dirinya mengatakan ingin meminta maaf kepada presiden karena telah menimbulkan masalah.
Akan tetapi Choi menolak kecurigaan lainnya termasuk laporan yang menyebut bahwa dirinya menyimpan dokumen presiden dalam tablet PC yang ditemukan di kantornya di Seoul. Choi mengatakan dia tidak memiliki komputer tablet bahkan tidak tahu bagaimana cara menggunakannya. Dia juga menolak tuduhan memiliki pengaruh dalam pengangkatan pejabat pemerintah, serta menerima perlakuan khusus dari pemerintah ketika yayasan Mir dan K-Sports didirikan. Dia juga membantah telah menyalahgunakan yayasan tersebut.
Menurut Choi, dirinya berada di Jerman untuk menemani putrinya Jeong Yoo-ra yang merasa tertekan akibat pemberitaan media tentang skandal itu. Dikatakannya mereka adalah korban permainan politik.