Kongres Uni Eropa pada hari Kamis (27/10/2016) waktu setempat menetapkan resolusi untuk mengutuk tes nuklir terbaru Korea Utara dan mendesak penyingkiran program nuklir dan rudal Korea Utara dan penghentian segala provokasi lanjutan.
Komite eksekutif Uni Eropa sejauh ini terus mengeluarkan pernyataan protes setiap kali Korea Utara melakukan tes nuklir atau meluncurkan rudal balistik sejak awal tahun ini.
Namun demikian, kali ini Kongres Uni Eropa menetapkan resolusi berisi protes atas program nuklir dan rudal Korea Utara, kali pertama dalam 3 tahun sejak 2013. Langkah itu menunjukkan, keprihatian atas masalah nuklir Korea Utara telah menjadi isu besar bagi perdamaian dan keamanan internasional, baik di Semenanjung Korea maupun seluruh dunia.
Menurut pernyataan Duta Besar Korea Selatan untuk Uni Eropa pada hari Jumat (28/10/2016), resolusi Uni Eropa juga menunjukkan bahwa hubungan buruk antara negara-negara pemilik nuklir, seperti AS dengan Rusia dan India dengan Pakistan telah meningkatkan ketegangan terkait suasana keamanan di benua Eropa.
Kongres Uni Eropa menyatakan, 9 negara termasuk AS, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, India, Pakistan, Israel dan Korea Utara memiliki sebanyak 15.395 unit senjata nuklir sampai bulan Januari tahun ini.
Terkait hal itu, Kongres Uni Eropa menghimbau perlunya untuk memperkuat kerjasama mengenai larangan proliferasi nuklir, pemangkasan jumlah senjata nuklir dan juga penggunaan energi nuklir secara damai.