Mantan Utusan Khusus untuk masalah Nuklir Korea Utara dari Kementerian Luar Negeri AS Robert Galluchi mengatakan sanksi saat ini tidak akan mencegah pengembangan nuklir Korea Utara. 

Dalam wawancara dengan kantor berita Jepang Kyodo pada tanggal 11 Oktober lalu, dan dilansir pada hari Minggu (30/10/2016), Galluchi menjelaskan bahwa kepentingan antara Cina dengan tiga negara, Korsel, AS dan Jepang tidak dicapai dengan konsisten, sehingga sistem penerapan sanksi terhadap Korea Utara tidak dapat dijalankan dengan sempurna.  

Ditambahkannya, Cina lebih mengkhawatirkan ketidakpastian di perbatasan antara Cina dan Korea Utara daripada isu pengembangan nuklir Korea Utara. 

Menurutnya, jika kondisi seperti ini terus berlanjut, maka rezim Pyongyang kemungkinan akan memiliki sebanyak 100 unit senjata nuklir dan rudal balistik antar benua (ICBM) hingga pada tahun 2020 mendatang. 

Lebih lanjut ditegaskannya, hal yang paling menjadi prioritas adalah mencari jalan dialog antara Washington dan Pyongyang guna mencegah pengembangan nuklir dan rudal negara komunis itu. 

Galluchi telah menghadiri pertemuan tidak resmi antara Korea Utara dan AS di Malaysia pada tgl. 21 dan 22 Oktober lalu.