Sebuah statistik terbaru menunjukkan bahwa otoritas Korea Utara menurunkan secara besar-besaran jumlah pekerja di luar negeri dalam rangka mencegah tren pembelotan yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. 

Hal itu dinyatakan berdasarkan data penerbitan surat izin tinggal untuk rakyat dari negara non- anggota Uni Eropa' yang baru-baru ini dirilis lembaga riset Euro Start. 

Berdasarkan hasil statistik itu, terdapat sebanyak 345 warga Korea Utara yang baru pertama kali menerima surat izin tinggal selama lebih dari 3 bulan di 28 negara anggota Uni Eropa pada tahun lalu. 

Angka itu tercatat kurang dari separoh warga Korea Utara yang menerima surat izin tinggal di negara-negara anggota Uni Eropa pada tahun 2008 yang mencapai 748 orang. 

Para pengamat memadang bahwa pengurangan itu dikarenakan rezim Pyongyang telah melarang para anggota keluarga mendampingi pekerja Korea Utara saat mereka bekerja di luar negeri, menyusul kasus pembelotan yang terjadi berturut-turut.