Salah satu penasihat dari presiden AS terpilih, Donald Trump menegaskan bahwa hubungan antara Korea Selatan dan AS akan tetap kuat dibawah pemerintahan Trump.
Penasihat Kebijakan Luar Negeri Trump, Peter Hoekstra menyampaikan hal itu dalam pernyataan yang dirilis Lembaga Riset Ekonomi Korea yang berbasis di Washington (KEI) pada hari Rabu (9/11/2011).
Hoekstra mengatakan Trump akan terus menjalin hubungan persahabatan yang kuat antara Korea selatan dan AS, dengan menyebutkan bahwa kedua negara telah memiliki hubungan ekonomi dan keamanan nasional secara kuat.
Ditegaskannya, kedua negara sekutu akan membangun hubungan demi pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada kepentingan kedua negara.
Lebih lanjut Hoestra mengatakan kedua negara akan dapat mengatur dengan baik isu keamanan nasional dalam upaya menanggapi ancaman wilayah. Ditekankan, hubungan kedua negara sangat penting dan harus tetap dilanjutkan ke depan.
Pernyataan Hoekstra itu menyusul terpilihnya Trump sebagai presiden AS. Trump pernah mengangkat keprihatinan bahwa hubungan aliansi antara Seoul-Washington akan menjadi lemah secara signifikan selama masa pemerintahannya.
Pada saat kampanyenya, Trump menuduh Korea Selatan tidak membayar biaya penempatan pasukan AS di Korea (USFK) dengan layak. Dia juga mengindikasikan kemungkinan menegosiasi kembali perjanjian perdagangan bebas dengan Korea Selatan, dengan mengkritik perjanjian itu sebagai kesepakatan yang telah "membunuh" lapangan kerja.