Seorang nenek korban perbudakan syahwat oleh militer Jepang di masa perang meninggal dunia pada hari Minggu (01/02) di usia 98 tahun.
Selama masa penjajahan Jepang, mendiang nenek Kim Yang-joo yang berangkat ke China setelah ditipu dengan tawaran pekerjaan, menjadi korban perbudakan syahwat dan akhirnya pulang setelah Korea Selatan meraih kemerdekaan.
Sebelum meninggal dunia, mendiang Kim berjuang melawan penyakitnya di sebuah rumah sakit bagi warga lanjut usia di Kota Changwon, Provinsi Gyeongsang Selatan, selama 10 tahun.
Dengan meninggalnya nenek Kim, jumlah korban perbudakan syahwat oleh militer Jepang yang masih hidup kini berkurang menjadi 11 orang.
Menteri Keseteraan Gender dan Keluarga Korea Selatan Jeong Yong-ae pada hari Senin (02/05) menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya mendiang nenek Kim, dan mengatakan pihaknya akan lebih aktif mendorong proyek-proyek untuk memulihkan kehormatan dan martabat para korban.