Tingkat pekerja perempuan yang aktif secara ekonomi di Korea Selatan berada di kisaran 60% untuk pertama kalinya pada tahun lalu, bersamaan dengan melonjaknya jumlah pekerja laki-laki yang mengambil cuti untuk mengasuh anak.
Menurut data dari Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan pada hari Rabu (06/09), tingkat pekerja perempuan berusia 15 hingga 64 tahun dibukukan pada angka 60% pada tahun 2022, yang merupakan capaian angka tertinggi dalam sejarah.
Angka pekerja perempuan berusia 30 hingga 34 tahun tercatat mencapai 68,5%, meningkat secara signifikan dari 53% pada tahun 2010 ketika data terkait pertama kali dikumpulkan.
Jumlah pekerja berusia 50-an tahun baik laki-laki maupun perempuan paling banyak dengan masing-masing mencapai 16,7% dan 16,5%.
Dari sisi tingkat partisipasi angkatan kerja, laki-laki tercatat sebesar 73,5%, sedangkan partisipasi perempuan mencapai 54,6%. Meskipun kesenjangan tersebut menurun dibandingkan tahun 2010, namun kesenjangan tersebut masih tetap tinggi yaitu sebesar 18,9 poin persentase.
Pekerja yang mengambil cuti orang tua pada tahun lalu berjumlah sekitar 131.000 orang, naik 25% jika dibandingkan tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19 merebak. Lebih khusus lagi, jumlah laki-laki yang mengambil cuti orang tua itu melonjak menjadi 38.000 orang, meningkat lebih dari 70% dibandingkan tahun 2019.
Di sisi lain, jumlah rumah tangga yang beranggotakan satu orang mencapai 7 juta 502 ribu unit yang menyumbang sekitar 34,5% diantara total rumah tangga. Angka itu meningkat sekitar 4,7% dibanding tahun lalu.
Terlebih proporsi rumah tangga yang beranggotakan satu orang berusia lebih dari 65 tahun tercatat 26,7% dari total rumah tangga berpenghuni satu orang, meningkat 8,2% hanya dalam satu tahun.