Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Shinhanul 3 dan 4 di Uljin, Provinsi Gyeongsang Utara telah disetujui setelah delapan tahun proses permohonan izin pembangunan.

Komisi Keamanan dan Keselamatan Nuklir Korea (NSSC) memberikan izin tersebut dalam rapatnya pada hari Kamis (12/09).

Perusahaan Tenaga Hidrogen dan Nuklir Korea (KHNP) diketahui telah mengajukan izin pembangunan PLTN tersebut pada tahun 2016, dan dengan adanya izin tersebut, maka pihaknya dapat membangun PLTN baru dalam 8 tahun 3 bulan setelah pembangunan Saeul 3 dan 4 pada Juni 2016.  

PLTN Shinhanul 3 dan 4 merupakan reaktor air ringan bertekanan dengan output listrik 1.400 megawatt dan memiliki desain yang sama dengan Saeul 1 dan 2 serta Shinhanul 1 dan 2, yang sedang beroperasi.

Pada tahun 2017, sekitar satu tahun setelah pengajuan izin, rencana pembangunan Shinhanul 3 dan 4 sempat dihentikan akibat regulasi 'Peta Jalan Transisi Energi' dari kebijakan penghentian penggunaan tenaga nuklir pada masa pemerintahan Moon Jae-in, dan peninjauan juga dihentikan. 

Selanjutnya, dalam masa pemerintahan Yoon Suk Yeol rencana proyek pembangunan PLTN itu diumumkan dilanjutkan kembali pada Juli 2022 dan peninjauan izin pembangunan PLTN Shinhanul 3 dan 4 kembali dilakukan.

NSSC mengatakan bahwa pihaknya telah mengonfirmasi tingkat keselamatan berdasarkan pengalaman dalam peninjauan keselamatan reaktor sebelumnya, dan tinjauan difokuskan pada perbedaan desain dari PLTN sebelumnya karena penerapan standar teknis baru.

NSSC berencana untuk memastikan keselamatan PLTN secara menyeluruh dengan melakukan inspeksi pra-penggunaan untuk pembangunan dan uji kinerja fasilitas reaktor nuklir yang akan dilakukan setelah izin pembangunan. 

Pembangunan PLTN Shinhanul 3 dan 4 akan dimulai paling cepat dalam bulan ini dan pembangunan unit 3 ditargetkan selesai pada Oktober 2032 dan unit 4 pada Oktober 2033.