Angkatan Laut Korea Selatan resmi membentuk Komando Armada Manuver pertama di dalam negeri, yang merupakan satuan inti dari sistem pertahanan tiga poros maritim untuk menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Angkatan Laut mengatakan bahwa upacara peresmian Komando Armada digelar pada hari Senin (03/02), dengan dipimpin langsung oleh Kepala Staf AL, Yang Yong-mo.
Dalam pidatonya, Yang memaparkan bahwa Komando Armada adalah unit utama yang bertugas untuk menekan keras dan menangani provokasi Korea Utara di wilayah perairan, serta secara proaktif menghadapi ancaman potensial yang semakin nyata. Dilanjutkan, bahwa misi utama armada itu adalah untuk menjalankan tugas negara, tanpa terkait waktu dan lokasi.
Komando Armada itu akan mengoperasikan sepuluh kapal perusak, termasuk kapal perusak Jeongjo Agung yang dilengkapi dengan sistem tempur Aegis terbaru. Terlebih lagi kapal perusak Jeongjo Agung mampu untuk mendeteksi dan melacak rudal balistik, serta mencegatnya dengan rudal jarak jauh dari kapal ke udara.
Angkatan Laut mengungkapkan bahwa Komando Armada juga akan bertugas untuk melindungi rute pelayaran lalu lintas laut, memantau dan menanggapi perairan di sekitar Semenanjung Korea, bahkan mengirim pasukan ke luar negeri. Karena armada manuver tersebut tidak memiliki wilayah operasi yang ditetapkan, tidak seperti armada kelautan yang menjaga Laut Timur, Laut Barat, dan Laut Selatan.
Militer Korea Selatan mengakui bahwa berdasarkan mobilitas dan kemampuan operasional tersebut, maka operasi personel militer yang efisien dan pengendalian operasional proaktif di laut dapat dimungkinkan ke depannya.