Sejalan dengan pengenaan tarif tambahan oleh Amerika Serikat terhadap Kanada, Meksiko, dan China, serta aksi balasan dari ketiga negara tersebut, sejumlah perusahaan Korea Selatan yang memiliki pabrik produksi di Meksiko dan Kanda tengah mengambil langkah darurat.
Atas pemberlakuan tarif sebesar 25% oleh AS terhadap Meksiko, Samsung Electronics yang memiliki pabrik produksi mesin cuci di Meksiko untuk diekspor ke AS memutuskan untuk mengurangi volume produksi di pabrik tersebut, serta meningkatkan produksi di pabrik yang berbasis di Newberry, AS sebagai rencana cadangan.
Sementara itu LG Electronics, Kia Motors, dan lainnya juga tengah mengatur jumlah ekspor ke AS, dimana kebanyakan perusahaan lebih dulu memproduksi barang ekspor dengan maksimal sebelum pengenaan tarif berlaku.
Jika situasi serupa terus berlanjut, maka nilai ekspor total Korea Selatan diperkirakan akan merosot hingga 220 juta dolar AS.
Selain itu, pengenaan tarif terhadap produk Korea Selatan dijadwalkan akan dimulai dalam waktu dekat, seperti tarif 25% untuk impor baja dan aluminium yang akan dimulai pada 12 Maret, dan tarif resiprokal pada bulan depan.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Ahn Duk-geun telah meminta penangguhan atau pengecualian pengenaan tarif terhadap Korea Selatan ketika ia mengunjungi AS pada akhir bulan lalu, namun ia belum menerima jawaban tegas dari pemerintah AS.
Meski demikian Ahn menyatakan bahwa badan konsultasi tetap telah dibentuk untuk membahas langkah kerja sama di berbagai bidang yang mencakup urusan tarif, pembuatan kapal, energi, dan lainnya.