Citra pengamatan pertama yang diambil teleskop luar angkasa, SPHEREx yang diluncurkan pada tanggal 12 bulan lalu, diumumkan pada Kamis (03/04).
Citra yang dirilis oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Korea (KASA) itu diambil pada tanggal 28 bulan Maret lalu dan menampilkan lebih dari 100.000 benda langit dengan fokus dan kecerahan yang jelas dalam satu gambar.
Total enam citra yang dirilis dibuat dengan menerapkan warna kasatmata pada panjang gelombang inframerah yang diamati oleh SPHEREx.
Panjang gelombang pendek digambarkan dengan warna ungu dan biru, sedangkan panjang gelombang panjang digambarkan dengan warna hijau dan merah.
Teknik itu memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi komposisi wilayah luar angkasa dan jarak antar galaksi.
KASA menjelaskan bahwa pembagian warna seperti ini memungkinkan manusia untuk mengetahui komposisi wilayah luar angkasa atau jarak ke galaksi.
SPHEREx kemampuan khusus mengamati wilayah inframerah yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Setiap detektornya dapat menangkap 17 panjang gelombang inframerah yang unik, memungkinkan pengamatan cahaya benda langit dalam 102 spektrum warna.
Teleskop SPHEREx dapat bergerak sendiri dan mengamati wilayah yang luas, mencakup sekitar 150 kali ukuran bulan purnama dalam satu bidikan.
KASA juga menyatakan bahwa data yang diamati oleh SPHEREx dapat digunakan untuk meneliti berbagai topik, mulai dari penyebab ekspansi cepat yang terjadi hanya dalam waktu kurang dari satu detik setelah kelahiran alam semesta, hingga asal-usul air di dalam galaksi kita.
Peneliti utama SPHEREx dari Institut Astronomi dan Sains Antariksa Korea (KASI), Jung Woong-seop menyatakan bahwa SPHEREx saat ini berfungsi jauh lebih baik dari yang diharapkan, memberikan motivasi baik bagi tim peneliti Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
Sebelumnya, pada 12 Maret pukul 12.09 siang waktu Korea Selatan, atau 11 Maret pukul 8.09 malam waktu lokal, SPHEREx diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, AS dengan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.
SPHEREx dikembangkan bersama oleh NASA dan KASI. Setelah tahap operasional awal, mulai bulan ini, teleskop tersebut akan mengorbit Bumi 14,5 kali sehari selama sekitar 25 bulan, dengan rencana mengambil lebih dari 600 citra luar angkasa.