Pemerintah Korea Selatan menilai indikator positif perekonomian mulai muncul terutama dari sisi sentimen konsumsi masyarakat. Namun tak dipungkiri, tekanan terhadap perekonomian domestik masih tetap ada.
Kementerian Keuangan Korea Selatan dalam laporan bulanan "Green Book" edisi juli yang dirilis pada Jumat (18/07), menyatakan bahwa pemulihan konsumsi domestik masih tertunda, dan kesulitan di sektor ketenagakerjaan terutama pada kelompok rentan terus berlanjut.
Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa kondisi eksternal berupa penerapan tarif baru bisa memperburuk karena dikhawatirkan akan memperlambat ekspor.
Volume ekspor Korea Selatan pada bulan Juni meningkat sebesar 4,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh kondisi industri semikonduktor yang membaik dan lonjakan permintaan menjelang diberlakukannya tarif timbal balik.
Sementara itu, Indeks Sentimen Konsumen (CSI) pada Juni tercatat 108,7 naik 6,9 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang menunjukkan peningkatan optimisme di kalangan konsumen.
Sebaliknya, indeks kepercayaan bisnis terhadap kinerja aktual dan prospek masa depan masing-masing turun 0,5 poin dan 0,1 poin, mencerminkan masih adanya kehati-hatian di kalangan pelaku usaha.
Per bulan Juni, jumlah pekerja di Korea Selatan meningkat sebanyak 183 ribu orang jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, kenaikan harga produk minyak dan makanan olahan mendorong inflasi bulan Juni yang mengalami kenaikan sebesar 2,2 persen.