Harapan hidup masyarakat Korea Selatan menempati peringkat kelima tertinggi di antara 38 negara anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Menurut data statistik kesehatan terbaru yang dirilis oleh OECD, harapan hidup warga Korea Selatan mencapai mencapai 83,5 tahun, atau 2,4 tahun lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara anggota OECD yang tercatat 81.1 tahun.
Korea Selatan menempati peringkat kelima tertinggi, setelah Swiss (84,3 tahun), Jepang (84,1 tahun), Spanyol, dan Israel.
Sementara itu, tingkat kematian akibat bunuh diri di Korea Selatan tercatat sebagai yang tertinggi di antara negara-negara anggota OECD. Pada tahun 2022, angkanya mencapai 23 kematian per 100 ribu penduduk. Namun, dibandingkan satu dekade sebelumnya, jumlah tersebut menunjukkan tren penurunan.
Dari sisi tenaga kesehatan, jumlah dokter klinis di Korea Selatan tercatat sebanyak 2,7 orang per 1.000 penduduk, menjadikannya yang terendah kedua di antara negara-negara anggota OECD.
Meski jumlah dokter di Korea Selatan masih di bawah rata-rata negara OECD, namun jumlah kunjungan rawat jalan per kapita justru tercatat paling tinggi diantara seluruh negara anggota OECD, yakni 18 kali per tahun.
Jumlah tempat tidur rumah sakit di Korea Selatan mencapai 12,6 unit per 1.000 penduduk, hampir tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan rata-rata OECD yang hanya 4,2 unit. Angka ini menempatkan Korea Selatan di posisi teratas dalam hal ketersediaan tempat tidur rumah sakit.
Pengeluaran untuk layanan kesehatan di Korea Selatan tercatat sebesar 8,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini memang sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata OECD yang mencapai 9,1 persen, namun menunjukkan tren peningkatan yang pesat selama sepuluh tahun terakhir.