Tim penasihat khusus yang menyelidiki kasus yang melibatkan mantan ibu negara Kim Keon-hee menggeledah markas besar Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang merupakan partai oposisi utama, terkait tuduhan campur tangan Kim dalam pencalonan pemilihan partai dan suap yang berkaitan dengan Gereja Persatuan.
Tim tersebut mengirim penyidik ke markas partai di Yeouido, Seoul, pada Rabu (13/08) pagi untuk mengamankan berkas elektronik, termasuk dokumen dari biro perencanaan dan koordinasi partai.
Kim bersama mantan Presiden Yoon Suk Yeol, diduga campur tangan dalam pencalonan pemilihan umum PPP pada 2022 untuk memastikan pencalonan mantan Anggota DPR Kim Young-sun.
Sebagai imbalan, pasangan mantan presiden tersebut diduga menerima puluhan putaran survei yang menguntungkan dari broker kekuasaan Myung Tae-kyun menjelang pemilihan presiden.
Anggota PPP Kweon Seong-dong diduga terlibat dalam dugaan pemberian barang mewah oleh Gereja Persatuan kepada mantan ibu negara melalui seorang dukun sebagai imbalan atas kesempatan gereja untuk berpartisipasi dalam proyek negara di Kamboja.
Mantan wakil pemimpin gereja, yang diidentifikasi dengan nama belakang Yun, dilaporkan membenarkan bahwa pemimpin gereja Han Hak-ja dan pejabat tinggi lainnya telah menyetujui pengiriman dana ilegal kepada Kweon dan orang-orang dekat mantan presiden sejak 2021.