Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengeluarkan surat perintah penahanan sebelum persidangan terhadap mantan ibu negara Kim Keon-hee, istri mantan Presiden Yoon Suk Yeol, pada Selasa (13/08) malam, terkait serangkaian tuduhan korupsi, dengan alasan kekhawatiran akan penghancuran bukti.
Kim akhirnya ditahan setelah sekitar lima tahun lalu, tuduhan pertama kali muncul mengenai keterlibatannya dalam manipulasi saham di Deutsch Motors.
Sejak itu, dia juga dituduh campur tangan dalam pencalonan Partai Kekuatan Rakyat dan korupsi yang melibatkan Gereja Persatuan.
Sementara itu, Yoon juga ditahan karena tindakan darurat militernya. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah konstitusional Korea Selatan bahwa seorang mantan presiden dan mantan ibu negara ditahan pada waktu yang sama.
Kim ditahan di Pusat Penahanan Seoul Nambu di Distrik Guro. Ia diperkirakan ditempatkan di sel tunggal. Tim penasihat khusus yang menangani kasusnya telah memanggilnya untuk diperiksa pada pukul 10 pagi hari Kamis (14/08).
Selain itu, tim tersebut menggeledah sebuah perusahaan desain interior lokal dan lokasi lain pada Rabu terkait dugaan korupsi selama pemindahan kediaman resmi presiden dari Cheong Wa Dae di Distrik Jongno, Seoul, ke kawasan Hannam di Distrik Yongsan setelah Yoon menjabat pada 2022.
Perusahaan 21gram, yang terkait dengan perusahaan perencanaan pameran Kim, Covana Contents, diduga melakukan renovasi secara ilegal di properti Hannam setelah memenangkan kontrak tanpa melalui tender publik.
Tim juga menggeledah markas besar oposisi, Partai Kekuatan Rakyat terkait tuduhan bahwa mantan pasangan presiden campur tangan dalam pencalonan pemilihan partai dan menerima suap dari Gereja Persatuan sebagai imbalan atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek negara.