Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Ekonomi

Korsel dan Indonesia Akan Operasikan 'Pusat Kerja Sama E-Mobility'

Write: 2024-03-04 16:22:48Update: 2024-03-04 16:27:47

Korsel dan Indonesia Akan Operasikan 'Pusat Kerja Sama E-Mobility'

Photo : YONHAP News

Korea Selatan dan Indonesia telah menyepakati peningkatan kerja sama bilateral untuk pengembangan kendaraan listrik dan baterai, pembangunan rantai pasokan mineral utama, serta membina talenta di sektor teknologi.

Kementerian Perdagangan, Industri, dan Teknologi Korea menyatakan bahwa agenda-agenda yang sebelumnya dicapai dalam pertemuan puncak Korea dan Indonesia pada bulan September tahun lalu, akan implementasikan ketika Asisten Wakil Menteri Yang Byeong-nae berkunjung ke Jakarta, Indonesia pada tanggal 3 hingga 5 Maret. 
 
Menurut Kementerian Perdagangan, Industri dan Teknologi Korea pada hari Senin (04/03), keduanya telah menjanjikan kolaborasi dalam bidang netralisasi karbon (Net Zero Emissions, NZE) dan industri masa depan, seperti ladang minyak dan gas, penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), serta pembangkit listrik tenaga nuklir. 

Dalam perjalanan ke Jakarta, Asisten Wakil Menteri Yang bertemu dengan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Parada Hutajulu. Saat itu kedua belah pihak sepakat untuk terlebih dahulu meningkatkan kerja sama kendaraan listrik, rantai pasokan mineral utama, serta energi ramah lingkungan. 

Sebagai hasilnya, keduanya juga sepakat akan mengoperasikan 'Pusat Kerja Sama E-mobility' untuk semester pertama tahun ini. 

Selain itu, dalam pertemuan dengan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian Indonesia, Andi Rizaldi, Asisten Wakil Menteri Yang mendiskusikan keluhan dan kesulitan yang dialami perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang aktif di Indonesia, serta membahas pembinaan tenaga kerja industri dan pembatasan impor.

Pada kesempatan itu, Asisten Wakil Menteri Yang meminta dukungan penuh dari pihak Indonesia dalam mengatasi kesulitan perusahaan Korea yang dihadapi sejalan dengan pembatasan kuota impor di Indonesia.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >