Presiden Yoon Suk Yeol meminta maaf karena telah menyebabkan kekhawatiran publik atas “perilaku tidak bijaksana” istrinya, sehubungan dengan pemberian sebuah tas mewah dari seorang pendeta kepada Ibu Negara Kim Keon-hee pada tahun 2022.
Presiden menyampaikan permintaan maaf tersebut pada hari Kamis (09/05) dalam konferensi pers di kantor kepresidenan, saat ditanya tentang skandal tersebut.
Mengenai peluncuran penyelidikan oleh kejaksaan baru-baru ini terhadap skandal itu, Yoon menolak untuk memberikan komentar, dengan mengatakan bahwa komentar apa pun dapat menyebabkan kesalahpahaman yang mungkin dapat berdampak pada penyelidikan.
Yoon kemudian menyuarakan sikap negatif terhadap seruan partai oposisi untuk penyelidikan penasihat khusus atas kontroversi seputar istrinya, dengan mengatakan bahwa penyelidikan semacam itu hanya diperlukan jika terdapat kecurigaan atas investigasi yang tidak memadai oleh jaksa penuntut, polisi, atau Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi.
Mengenai dugaan keterlibatan ibu negara dalam manipulasi harga saham, presiden mengatakan bahwa pemerintah sebelumnya telah menyelidiki kasus itu secara menyeluruh selama sekitar dua setengah tahun, dan menyarankan agar penyelidikan tersebut dianggap cukup.
Sementara itu, Presiden Yoon Suk Yeol juga mengatakan bahwa ia akan menjadi orang pertama yang meminta penyelidikan oleh penasihat khusus atas penanganan kontroversial militer dalam penyelidikan kematian seorang marinir jika publik memutuskan bahwa hasil penyelidikan yang sedang berlangsung tidak cukup dan tidak masuk akal.