Mantan Jaksa Agung Yoon Seok-youl pada hari Selasa (29/06) secara resmi mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden Korea Selatan tahun depan.

Dia menyatakan akan berupaya menegakkan nilai demokrasi yang bebas dan keadilan yang telah rusak, sembari melontarkan kritik atas pemerintahan Presiden Moon Jae-in.

Menurut Yoon, pemerintahan Moon menyengsarakan kalangan muda dan wiraswasta dengan kebijakan-kebijakan yang bertentangan dengan aturan ekonomi dan ketertiban pasar.  

Dia menuntut penggantian pemerintahan harus dilakukan untuk mencegah perpanjangan pemerintahaan yang tidak memiliki kemampuan dan melakukan korupsi. 

Ditambahkannya bahwa banyak masyarakat Korea yang memberikan dukungan penuh kepada dirinya, dan sebelum mundur dari jabatannya sebagai Jaksa Agung, dia terus bekerja untuk masyarakat selama 26 tahun walaupun tidak ada pengalaman politik. 

Yoon juga menyerukan persatuan nasional untuk menormalkan negara melalui pergantian pemerintahan.

Sehubungan dengan dugaan ibu mertua Yoon yang dilanda kontroversi manipulasi surat, real estat, dan kasus lainnya, dia menekankan bahwa hukum harus diterapkan atas seluruh masyarakat tanpa pengecualian. 

Yoon juga mengatakan akan menjalankan prosedur sesuai prinsip dan norma yang ada, sebagaimana deklarasi pencalonan diri yang dilakukannya dalam 3 bulan setelah pengunduran diri sebagai Jaksa Agung dicurigai untuk menetralisasi kondisi politiknya.

Menurut Yoon, dia memiliki visi yang sama dengan Partai Kekuatan Rakyat dari segi filsafat politik. Ditambahkannya pula, orang-orang yang berpikir bahwa negara harus dikelola dengan pengetahuan dan norma umum akan dapat menyetujui nilai demokrasi yang bebas.