Meskipun pengadilan memutuskan untuk tidak mengizinkan pelaksanaan debat televisi antara dua calon presiden dari partai berkuasa dan oposisi utama, namun Partai Kekuatan Rakyat tetap berniat melakukan debat antara calon presiden Lee Jae-myung dan Yoon Seok Yul tanpa disiarkan oleh stasiun penyiaran.

Calon presiden Yoon mengatakan bahwa debat dengan banyak calon presiden membatasi kemampuan masyarakat untuk memeriksa kualifikasi calon presiden secara seksama.  

Klaim tersebut dibuat setelah tiga stasiun penyiaran mengusulkan pelaksanaan debat televisi bersama calon presiden dari empat partai politik pada tanggal 31 Januari atau 3 Februari mendatang.

Partai Demokrat Korea, Partai Keadilan, dan Partai Rakyat telah menyepakati pelaksanaan diskusi bersama tersebut, dan calon presiden Shim Sang-jeong dan Ahn Cheol-soo memprotes klaim Yoon tersebut.

Shim meminta kepada Yoon agar tidak menghindar dari debat bersama empat calon presiden. 

Sementara Ahn mengatakan bahwa usulan debat antara 2 calon presiden yang kembali diusulkan oleh Yoon sembari mengabaikan keputusan pengadilan tersebut memunculkan pertanyaan apakah Yoon memiliki sifat kepemimpinan di dalam sistem demokrasi atau tidak. 

Partai Demokrat Korea menyatakan pihaknya menerima pelaksanaan debat antara 2 maupun 4 calon presiden.

Sementara itu, di dalam kubu Partai Kekuatan Rakyat sendiri terdapat kritikan mengenai usulan kembali diskusi antara 2 calon presiden yang diusulkan oleh Yoon, mengatakan bahwa tampaknya Yoon ingin menghindari diskusi empat calon presiden. 

Saat ini, Partai Kekuataran Rakyat telah menyatakan pihaknya tidak akan hadir dalam pembahasan awal untuk diskusi empat calon presiden oleh stasiun penyiaran pada tanggal 28 Januari.