Sejalan dengan peningkatan kasus penyebaran COVID-19 selama enam pekan berturut-turut, pemerintah menangguhkan pengumuman rencana pelonggaran aturan COVID-19.
Kasus baru COVID-19 tanggal 8 Agustus lalu mencapai 64 ribu kasus, dan kasus baru di kisaran 60 ribu merupakan kali pertama dalam 7 bulan sejak tanggal 10 Januari lalu.
Akibat peningkatan kasus baru COVID-19, jumlah pasien rawat inap dengan gejala kritis dan kasus kematian juga turut meningkat.
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menyatakan bahwa penyebaran kembali COVID-19 keempat tengah berlangsung, dan kasus baru diperkirakan akan meningkat selama 3 atau 4 minggu ke depan.
Akibatnya, pemerintah menangguhkan waktu untuk melonggarkan aturan COVID-19 termasuk penurunan level penyakit menular COVID-19 ke level 2, pengenaan biaya tes COVID-19 dan pengobatan ke pasien.
Kalangan medis juga mengusulkan kepada pemerintah untuk bersikap hati-hati dalam mengambil langkah kebijakan, sejalan dengan peningkatan kasus baru COVID-19 pada akhir-akhir ini, karena jumlah pasien COVID-19 bisa meningkat secara drastis apabila pasien yang mengalami beban biaya medis tidak menerima tes COVID-19.
Khususnya, kewajiban menggunakan masker di rumah sakit tetap dipertahankan untuk melindungi kalangan yang berisiko tinggi.
Sementara itu, dikatakan sejauh ini terdapat 99,2% masyarakat yang telah memiliki anti-bodi COVID-19 melalui vaksinasi dan anti-bodi yang terbentuk setelah terinfeksi COVID-19.