Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Politik

30 Hari Menuju Pemilu Korsel, Parpol Bersaing Ketat

Write: 2024-03-11 15:03:39Update: 2024-03-11 16:37:31

30 Hari Menuju Pemilu Korsel, Parpol Bersaing Ketat

Photo : YONHAP News

Hanya tersisa 30 hari lagi sebelum gelaran pemilu Korea Selatan yang akan berlangsung pada tanggal 10 April. Pemilu yang akan memilih 300 anggota parlemen itu, terdiri dari 254 dari distrik-distrik lokal dan 46 melalui representasi proporsional. 

Dua partai besar Korea Selatan yakni Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa dan partai oposisi, Partai Demokrat (DP) sedang menyelesaikan proses pencalonan kandidat dan siap untuk terlibat dalam pertarungan sengit untuk memenangkan kursi terbanyak di parlemen. 

Pemungutan suara yang akan datang untuk pemilihan nasional pertama sejak tahun 2022, diharapkan dapat berfungsi sebagai evaluasi sementara terhadap pemerintahan Yoon Suk Yeol, yang akan memasuki tahun ketiga dari masa jabatan lima tahunnya, serta evaluasi publik terhadap DP, yang saat ini mendominasi Majelis Nasional ke-21.  

PPP yang berkuasa berniat untuk mengamankan kemenangan dalam pemilu mendatang untuk mengubah lanskap politik di mana oposisi mendominasi majelis dan berulang kali menghalangi pemerintah. Melalui kemenangan ini, partai yang berkuasa berharap untuk memiliki cengkeraman yang lebih kuat dalam urusan negara. 

Sementara itu partai oposisi yang kalah dalam pemilihan presiden 2022 dan pemilihan lokal pada tahun yang sama, ingin menang dalam pemilu April mendatang untuk mempertahankan mayoritasnya di majelis. Dengan kemenangan itu, DP berharap dapat mempertahankan pemerintahan Yoon dan membuka jalan untuk kesuksesan dalam pemilihan presiden berikutnya.

Meskipun pemilu yang akan datang adalah untuk memilih perwakilan Majelis Nasional, namun pemilihan kali ini tampaknya merupakan pertarungan antara Presiden Yoon Suk Yeol dan ketua DP Lee Jae-myung seperti pada pemilihan presiden sebelumnya.

Pemimpin sementara PPP, Han Dong-hoon berpendapat, bahwa pemilu ini merupakan kesempatan untuk membasmi politik berbasis hak istimewa yang dilakukan oleh para aktivis yang berubah menjadi politisi, dengan menargetkan mantan aktivis pro-demokrasi yang menjadi anggota parlemen DP. Para politisi ini sering disebut sebagai "generasi 86" karena mereka masuk universitas pada tahun 1980-an dan lahir pada tahun 1960-an.

Partai Demokrat berpendapat bahwa pemilu kali ini akan menjadi kesempatan untuk menjatuhkan hukuman kepada pemerintah Yoon, mengkritik melonjaknya harga barang dan memburuknya indikator ekonomi di bawah pemerintahan Yoon. Dalam pertemuan kepemimpinan partai dan kunjungan ke daerah-daerah yang diperebutkan, Ketua DP Lee menyerukan agar masyarakat memberikan penilaian terhadap pemerintahan Yoon.

Sementara itu, partai-partai kecil baru sedang berjuang untuk mendapatkan dukungan pemilih untuk mencapai tujuan mengamankan setidaknya 20 kursi di majelis untuk membentuk kelompok negosiasi parlemen. 

Partai Reformasi Baru yang dipimpin oleh mantan ketua PPP Lee Jun-seok berencana untuk mengajukan kandidat untuk Hwaseong dan Yongin di Provinsi Gyeonggi dan mengamankan lebih dari 20 kursi termasuk kursi representasi proporsional. 

Partai Masa Depan Baru yang didirikan oleh mantan ketua DP Lee Nak-yon berharap untuk memenangkan sekitar 30 kursi dari distrik lokal dan melalui representasi proporsional di Provinsi Jeolla. 

Partai Inovasi Nasional, yang didirikan oleh mantan menteri kehakiman Cho Kuk dan partai-partai kecil progresif lainnya diharapkan mencari solidaritas langsung dan tidak langsung dengan DP.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >