Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat –NTSB yang menyelidiki pesawat penumpang Asiana Airlines yang mendarat kecelakaan di Bandara San Francisco, Amerika Serikat telah menemukan kotak hitam pesawat tersebut dan pihaknya mulai melakukan analisis.
Ketua NTSB, Deborah Hersman mengumumkan hasil analisis awal terhadap kotak hitam tersebut pada hari Minggu waktu setempat. Dia menjelaskan bahwa kotak hitam dalam keadaan baik dan data selama 24 jam terjaga utuh.
Berdasarkan pada penemuan sejauh ini, dia menegaskan bahwa ketika mendarat, pesawat naas tersebut melakukan pendaratan dibawah kecepatan pendaratan rata-rata, yakni 137 knot per jam atau 254 km/jam dan pada ketinggian rendah.
Dia menambahkan bahwa tidak ada tanda-tanda luar biasa hingga 7 detik sebelum pesawat bersentuhan dengan lintasan jalan ketika pilot meningkatkan kecepatan pesawat. Dia juga mengonfirmasikan bahwa perangkat ‘stick shaker’ semacam alat keselamatan yang dapat memperingati pilot mengalami gannguan beberapa detik sebelum kecelakaan terjadi. Kemudian, pilot tersebut berupaya meningkatkan ketinggian selama 1,5 detik sebelum mendarat kecelakaan.
Selanjutnya, Ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Deborah Hersman menjelaskan bahwa sejauh ini tidak ada gangguan teknis yang telah ditemukan pada pesawat tersebut, termasuk gangguan cuaca. Selain itu, pejabat berwenang AS juga sedang menyelidiki catatan penerbangan dan jam terbang para pilot Asiana dan melakukan interogasi terhadap mereka.
Sementara itu, 11 orang penumpang Korea tiba di Korea Selatan setelah menumpangi pesawat yang disediakan oleh pihak Asiana Airlines pada pukul l3 Senin sore.