Pilot pesawat Boeing 777 milik Asiana Airlines, yang mengalami kecelakaan di San Fransisco, Amerika Serikat telah menyampaikan kepada pihak penyelidik berwenang AS bahwa alat kecepatan otomatis pesawat tidak berfungsi secara tepat.

Pada penjelasan melalui wawancara dengan kru pesawat Boeing 777 tersebut, Ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Deborah Hersman mengungkapkan bahwa pilot dan co-pilot mengira mereka telah menetapkan kecepatan tepat dan mereka tidak menyadari bahwa mereka menerbangkan pesawat itu agak lambat, sehingga dalam beberapa detik, ekor pesawat bersentuhan dengan dinding laut.

Berdasarkan hasil wawancara itu, kedua pilot tersebut mengungkapkan bahwa ketika siap untuk mendarat, mereka menetapkan alat kecepatan tersebut, yaitu auto-throttles untuk menjaga kecapatan aman, seperti yang direkomendasikan pada kecepatan 254 km/jam. Namun, alat tersebut tidak berfungsi dan kecepatan menurun hingga tingkat tak aman.

Kedua pilot menyampaikan kepada pihak penyelidik bahwa pada ketinggian 152 meter, mereka melihat alat kecepatan itu tidak normal dan akhirnya, pesawat terbang rendah dan melambat.