Presiden Park Geun-hye menyerukan Majelis Nasional secepatnya meratifikasi perjanjian perdagangan bebas dengan Cina dan Selandia Baru, dengan mengatakan pakta perdagangan itu akan mendorong 40.000 dolar pendapatan nasional Korea Selatan.
Sekembalinya ke tanah air dari lawatannya ke tiga negara, yaitu Cina, Myanmar, dan Australia, Park mengungkapkan hal itu kepada wartawan yang menemaninya di pesawat kepresidenan.
Dia menyebutkan negosiasi dagang Korea Selatan hampir saja gagal. Namun, dia bersama mitra dari Cina dan Selandia Baru membuat serangkaian pembicaraan telepon yang saling mendorong satu sama lain dan akhirnya menciptakan penuntasan negosiasi dagang yang menguntungkan.
Park mengatakan FTA itu akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dan juga masayarakat, dan akan memunculkan kerugian jika ratifikasi ditunda.
Dia juga menyoroti pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat dan Cina, yang kembali menegaskan tidak mengakui sama sekali ambisi nuklir Pyongyang.
Presiden Park menambahkan upaya Korea Selatan dan komunitas internasional telah menghasilkan buku putih hak asasi manusia Korea Utara.
Terkait kritikannya soal kebijakan pelemahan yen Jepang pada pertemuan G20, dia mengatakan perlu menanggapinya karena hal itu tidak bisa terus dibiarkan.
Soal proposal menggelar KTT trilateral dengan Cina dan Jepang, Park mengatakan tawaran itu dibuat dengan mempertimbangkan kondisi KTT sudah lebih baik dibanding tahun lalu.