Satelit multifungsi baru Korea Selatan sukses mengorbit setelah melepaskan diri dari roket Rusia dan berkomunikasi dengan stasiun bumi. Roket Rusia mengangkut satelit itu ke angkasa dari lokasi peluncuran di Rusia pada tanggal 23 Maret.

Lembaga Riset Luar Angkasa Korea Selatan mengatakan satelit sains, Arirang 3A, mengudara dengan bantuan roket Dnepr Rusia pada pukul 7.08 pagi waktu setempat dari landasan Yasny di Rusia. Sekitar 31 menit kemudian, sinyal suara berhasil dideteksi Stasiun Satelit Troll di Kutub Selatan dan dilakukan komunikasi pertama.

Kemudian, Arirang 3A berhasil melakukan komunikasi keduanya dengan Stasiun Svalbard Norwegia, yang mengonfirmasi panel suryanya sukses terpasang.

Lembaga Riset Luar Angkasa juga sudah memastikan satelit itu telah berhasil diluncurkan, setelah melaporkan suksesnya komunikasi dengan Pusat Pemantau Satelit Daejeon pada pukul 1.05 siang, 5 jam 57 menit setelah peluncuran.

Arirang 3A merupakan satelit Korea Selatan pertama yang dilengkapi sensor inframerah untuk mengamati bencana alam dan juga mengambil gambar pada malam hari. Satelit praktis multifungsi dengan resolusi tinggi itu akan beroperasi di ketinggian 528 kilometer selama 4 tahun ke depan untuk mengobservasi bumi.