Tim peneliti di lembaga riset teknik suara di Universitas Sungshil yang dipimpin Profesor Bae Myung-jin, pada tanggal 15 Juli, mengungkap cara kerja alat pemadam kebakaran yang bisa menurunkan suhu dan mencegah masuknya udara dengan menggunakan suara frekuensi rendah di bawah 100 Hz.

Saat getaran energi yang dihasilkan suara frekuensi rendah di bawah 100 Hz menyentuh api, alat itu menciptakan lapisan tipis dan luas, membuat arus oksigen terhalang masuk dan suhu api turun.

Secara khusus, alat ini menggunakan lensa cembung yang mampu meningkatkan kekuatan energi suara saat memadamkan api dan memusatkan gelombang suara agar tidak menyebar.

Pada tahun 2012, sebuah lembaga di bawah Kementerian Pertahanan Amerika Serikat sempat mengeluarkan bukti bahwa api bisa dipadamkan dengan menggunakan suara dari alat pengeras suara. Fakta tersebut menjadi bukti pertama atas kemungkinan memadamkan api dengan suara.

Tapi, alat pemadam kebakaran ini juga dinilai selangkah lebih maju dibandingkan pemadam api suara portabel yang ditemukan mahasiswa Amerika Serikat di bulan Maret lalu.

Tim peneliti menjelaskan pemadam api suara itu memaksimalkan efisiensinya hingga 10 kali dibanding alat pemadam kebakaran yang ada sekarang. Bobot pemadam api ini cukup ringan dan cara penggunaannya sangat sederhana, yang kemungkinan besar bisa digunakan di kantor dan rumah tangga.