Jumlah korban dari gempa berkekuatan 7,5 SR dan tsunami hingga ketinggian 3 meter yang melanda Sulawesi Tengah pada 28 September waktu setempat, terus meningkat secara tajam.
Jumlah korban yang dipastikan tewas hingga saat ini melampaui 830 orang.
Namun kerugian di wilayah Donggala yang komunikasinya masih terganggu, sulit diperkirakan, sehingga pemerintah Indonesia memprediksi jumlah korban tewas akan mencapai ribuan orang.
Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengatakan masih banyak daerah yang belum dievakuasi karena kekurangan peralatan berat. Dia mengumumkan kegiatan penyelamatan secara agresif akan dimulai pada Senin pagi (1/10/18).
Sementara itu, seorang warga Korea Selatan bermarga Lee yang usianya 30-an masih belum dapat dihubungi selama 3 hari sejak gempa menyapu wilayah itu.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan pihaknya telah menerima laporan tentang adanya 7 warga Korea di kota Palu, selain Lee, dan telah mengirimkan dua pejabat ke wilayah setempat untuk memastikannya.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 30 September kemarin, menyampaikan keprihatinannya kepada presiden Joko Widodo atas kerusakan besar karena gempa kuat dan tsunami menghantam pulau Sulawesi.
Kementerian Luar Negeri di Seoul menyatakan pemerintah akan menyediakan satu juta dolar sebagai bantuan kemanusiaan untuk Indonesia.