Produksi beras Korea Selatan pada tahun ini hanya mencapai 3 juta 875 ribu ton, menurun 2,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Peternakan menjelaskan bahwa penurunan produksi beras disebabkan oleh berkurangnya luas lahan penanam padi yang turun dari 755 ribu hektar pada tahun lalu menjadi 738 ribu hektar pada tahun ini.
Mereka juga menyebut bahwa bencana alam seperti udara panas dan hujan lebat juga ikut memengaruhi penurunan produksi beras.
Kementerian memperkirakan bahwa permintaan beras akan meningkat sekitar 90 ribu ton, sementara penurunan produksi tersebut juga berpengaruh pada kenaikan harga beras.
Pada tanggal 5 Oktober harga 20 kilogram beras mencapai 48 ribu won, naik lebih dari 29 persen dibandingkan tahun lalu. Harga tersebut lebih mahal 19 persen dibandinkan tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian memandang harga beras akan turun pada pertengahan bulan ini karena kenaikan harga dipengaruhi oleh beras yang baru dipanen.
Kementerian mengatakan jika persediaan beras tidak stabil, mereka akan mengambil tindakan untuk menstabilkan harga beras di pasar.