Pemerintah Seoul menyatakan bahwa pangkalan operasi rudal Sakkanmol di Korea Utara tidak berhubungan dengan rudal balistik antar-benua. 

Korea Utara telah meluncurkan dua unit misil jarak pendek dari sekitar Sakkanmol pada bulan Maret tahun 2016 lalu, sementara otoritas militer Korea Selatan juga sempat mempublikasikan keberadaan Sakkanmol pada waktu itu. 

Oleh karena itu, pihak Cheongwadae menyatakan pangkalan Sakkanmol bukan merupakan pangkalan rahasial yang berbahaya, seperti yang ditulis media AS. 

Pada hari Selasa (13/11/18), Juru Bicara Cheongwadae Kim Eui-kyeom menyatakan bahwa otoritas militer Korea Selatan dan AS telah mengetahui keberadaan pangkalan Sakkanmol secara lebih jelas melalui citra satelit pengintaian. 

Pangkalan Sakkanmol adalah pangkalan misil jarak pendek yang tidak berhubungan dengan rudal balistik antar-benua, dimana Korea Utara tidak pernah berjanji untuk membongkar situs misil jarak pendek. 

Kim menjelaskan pengoperasian Sakkanmol tidak berarti bahwa Korea Utara melanggar janji dengan AS atau menipu dunia internasional. 

Ia menambahkan bahwa Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) menganalisa foto satelit komersial yang diambil pada bulan Maret, sementara janji Korea Utara di Singapura ditandatangani pada bulan Juni, sehingga pelanggaran janji dirasa tidak rasional. 

Oleh karena itu, pernyataan atas laporan situs Sakkanmol ditafsirkan hanya dilakukan untuk meningkatkan tekanan dalam isu dialog dengan Korea Utara.