Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB mempublikasikan izin dukungan kemanusiaan dari badan swasta Yayasan Eugene Bell ke Korea Utara untuk mengobati penyakit tuberkulosis yang resisten terhadap manfaat dua obat antituberkulosis yang paling kuat (MDR TB).
PBB mengeluarkan izin kepada 280 jenis produk di bawah tiga kategori, yaitu biaya pengobatan pasien, peralatan rombongan dan ruang rawat untuk pasien.
Pada akhir bulan lalu, Yayasan Eugene Bell menyatakan pihaknya telah mendapat izin untuk membantu menyumbang peralatan perakitan ruang rawat pasien yang telah diserahkan ke pihak komite pada bulan Februari lalu.
Langkah publikasi kali ini diambil sesuai pedoman proses cepat untuk dukungan kemanusiaan yang disediakan oleh AS pada bula Agustus lalu.
Beberapa barang yang dibebaskan sanksi tersebut antara lain obat-obatan dan peralatan untuk tuberkulosis dan produk kegiatan sehari-hari seperti mi instan, kopi dan gelas kertas.
Ini adalah kedua kalinya pengumuman publik atas dukungan kemanusiaan yang diizinkan oleh Komite Sanksi DK PBB, setelah Unicef mengumumkannya pada tgl.24 November lalu.
Presiden Moon Jae-in pernah mengusulkan dukungan kemanusiaan sebagai langkah imbalan atas denuklirisasi Korea Utara saat dia menuju ke Selandia Baru beberapa hari lalu.
Banyak pihak yang memperhatikan pengaruh izin dukungan kemanusiaan dari DK PBB ke proses negosiasi denuklirisasi yang masih terjebak di dalam suasana kebuntuan.