Sebuah tim investigasi gabungan pemerintah-swasta menemukan bukti bahwa BMW Jerman menutupi cacat pada modelnya dan menunda penarikan yang menyebabkan serangkaian insiden di mana kendaraannya terbakar di Korea Selatan.
Dalam laporan investigasi terakhir pada hari Senin (24/12/18), tim mengatakan pihaknya memperoleh dokumen yang menyarankan BMW pusat pada Oktober 2015 untuk membentuk satuan tugas menangani masalah yang melibatkan retakan pada pendingin resirkulasi gas buang kendaraan (EGR).
Para peneliti menemukan file-file internal yang berasal dari Juli tahun lalu di mana pembuat mobil menyebutkan retakan EGR yang lebih dingin pada lubang pipa masuk berlipat ganda.
BMW sebelumnya mengklaim telah mengetahui kerusakan EGR dan kebakaran pada bulan Juli tahun ini.
Kementerian Perhubungan Korea Selatan berencana untuk mengajukan pengaduan dan tuntutan kepada BMW dan denda total mencapai 11,2 miliar won.