Meskipun telah menggelar pembicaraan militer pada hari Senin (14/1/19), Korea Selatan dan Jepang gagal mempersempit perbedaan terkait 'konflik radar'.
Jepang mengklaim kapal perang Korea Selatan mengarahkan radar kontrol tembakan ke arah pesawat mereka pada tanggal 20 Desember lalu.
Korea Selatan menolak klaim tersebut dengan mengatakan bahwa kapal penghancur Gwanggaeto saat itu sedang melakukan misi penyelamatan pada kapal Korea Utara yang masuk ke perairan internasional di Laut Timur.
Kementerian Pertahanan Seoul pada hari Senin (14/1/19) mengungkapkan otoritas militer dari kedua pihak telah bertemu di Singapura untuk mengklarifikasi posisi masing-masing negara pada isu utama untuk memperbaiki pemahaman antarnegara.
Pembicaraan tersebut berlangsung di Kedutaan Besar Korea Selatan dan Kedutaan Besar Jepang di Singapura hingga pukul 08.30 malam waktu setempat, namun gagal menghasilkan kesepakatan atau pernyataan pers bersama.
Sumber militer Seoul melaporkan Jepang menolak memberikan data frekuensi radio untuk memperkuat bukti dan menuntut pertukaran semua informasi dari Korea Selatan terkait sistem radar kapal penghancurnya.
Meskipun demikian, Seoul menolak permintaan tersebut dengan menyebut ketidakseimbangan subjek data pertukaran dan meminta para ahli dari kedua pihak untuk bersama mengevaluasi data radar yang dikumpulkan oleh Jepang.