Lembaga Riset Fusi Nuklir Nasional Korea Selatan menyatakan solar K-STAR yang dignakan sebagai reaktor fusi nuklir berhasil meningkatkan suhu ion pusat plasma lebih dari seratus juta derajat.
Lembaga itu menyatakan pihaknya untuk pertama kalinya di dunia berhasil mencapai suhu ion seratus juta derajat selama 1,5 detik dan tercatat sebagai perangkat fusi 'nuklir tokamak' dengan menggunakan magnet superkonduktor.
Plasma harus dipertahankan pada suhu yang tinggi lebih dari 150 juta derajat selama lebih 300 detik untuk menghasilkan reaksi fusi nuklir.
Fusi nuklir adalah prinsip bahwa matahari menghasilkan energi dan energi besar dipancarkan dalam proses transformasi inti atom ringan, seperti hidorgen menjadi inti atom berat.
Dengan kemajuan teknologi plasma itu, Korea Selatan diharapkan akan memainkan peranan penting dalam eksperimen fusi nuklir yang tengah dipromosikan bersama tujuh negara, termasuk AS dan Prancis.