Komite Ekonomi, Sosial dan Tenaga Kerja, badan dialog sosial dibawah presiden, telah berhasil membuat kesepakatan untuk memperluas sistem kerja fleksibel pada bulan Febuari lalu.
Rincian kesepakatan tersebut berfokus pada periode kerja fleksibel yang akan diperpanjang dari saat ini selama tiga bulan, menjadi enam bulan.
Pada hari Rabu (6/3/19) komite juga membuat cara untuk mendukung para pencari kerja berpenghasilan rendah dengan memberikan tunjangan sebanyak 500 ribu won selama 6 bulan.
Komite ekonomi, sosial dan tenaga kerja mengadakan sidang pada hari Kamis (7/3/19) untuk mengadopsi kesepakatan tersebut, namun gagal untuk dicapai.
Tiga perwakilan dari pemuda, wanita dan pekerja tidak tetap, menyatakan ketidakhadiran mereka, sehingga gagal mencapai kuorum. Mereka menyatakan menentang rancangan kesepakatan itu yang tidak dapat dijamin hak kesehatan bagi pekerja.
Ketua komite Moon Sung-hyun pada hari Kamis mengatakan sidang akan kembali dibuka pada tgl.11 Maret, dengan mendesak kehadiran ketiga perwakilan tersebut.