Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Reaksi Pertama Korut atas Pembobolan Kedubes Korut di Spanyol

Write: 2019-04-01 11:24:21

Thumbnail : YONHAP News

Sehubungan dengan kasus pembobolan Kedutaan Besar Korea Utara di Spanyol, Korea Utara mengeluarkan tanggapan resmi untuk pertama kalinya dalam waktu 37 hari setelah kasus itu terjadi. 

Pada tanggal 22 Februari lalu menjelang KTT antara Korea Utara dan AS di Hanoi, Vietnam, para perampok memasuki Kedutaan Besar Korea Utara di Spanyol dan merampas komputer, telepon seluler, dan lainnya. 

Satu bulan kemudian, Pengadilan Spanyol menyatakan bahwa 10 orang perampok berasal dari Korea Selatan, AS, dan Meksiko, dan satu orang diantaranya telah melakukan kontak dengan FBI di New York beberapa hari setelah kasus tersebut. 

Kantor berita Korea Utara (KCNA) memberitakan bahwa Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menganggapi kasus tersebut sebagai 'tindakan teror yang serius,' dan tindakan serangan ilegal serta perampasan atas kantor perwakilan di luar negeri adalah gangguan atas negara berdaulat, dan melanggar hukum internasional. 

Ditambahkannya, pihak Korea Utara memperhatikan desas-desus yang mengatakan bahwa kasus kali ini berhubungan dengan FBI dan badan anti Korea Utara, dan tetap menunggu hasil investigasi dari otoritas Spanyol.  

Sementara itu, 'Free Joseon' yang menyatakan mereka melakukan kasus kali ini mengklaim mereka telah bertukar informasi yang penting sesuai permintaan dari FBI. 

Free Joseon adalah kelompok yang mengubah namanya dari 'Pertahanan Sipil Cheollima.' Lembaga tersebut yang menyelamatkan putra dari Kim Jong-nam, Kim Han-sol dan keluarganya ke tempat yang aman. 

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri AS segera membantah keterlibatan mereka di kasus tersebut setelah hasil investigasi Pengadilan Spanyol diberitakan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >