Pemerintah Korea Selatan pada hari Selasa (21/5/19) menggelar rapat kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Lee Nak-yeon dan memutuskan rencana lima tahun pertumbuhan hijau yang ketiga.
Pemerintah Korea Selatan pertama-tama akan menyediakan dana satu poin lebih rendah daripada suku bunga pasar melalui 'Keuangan Hijau', yang diterapkan pada investasi fasilitas untuk teknologi baru terhadap lingkungan dan sertifikasi lingkungan hijau.
'Keuangan Hijau' merupakan dana sebesar lima triliun won selama tiga tahun yang dimulai pada tahun ini.
Melalui keuangan hijau tersebut, pemerintah Korea Selatan akan mengembangkan teknologi energi pintar dengan konsumsi rendah dan efisiensi tinggi, serta teknologi hijau yang sangat akrab dengan kehidupan masyarakat, seperti debu halus.
Pemerintah Korea Selatan juga akan membuat target emisi di setiap bidang, seperti industri, transportasi dan bangunan, demi memenuhi kewajiban berdasarkan peta jalan pengurangan gas rumah kaca hingga tahun 2030. Pihaknya juga memutuskan akan merilis kinerja pengurangan emisi di setiap sektor secara terbuka.
Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga akan menyediakan sebanyak 433 ribu unit mobil listrik dan 67 ribu unit kendaraan hidrogen hingga tahun 2022, dalam upaya untuk mengurangi debu halus dan gas rumah kaca.