Pemerintah Seoul meminta Tokyo untuk memberikan alasan konkret untuk mendukung kecurigaannya bahwa Seoul tidak menindaklanjuti sanksi terhadap Korea Utara.
Tokyo menyebutkan adanya kemungkinan sejumlah material ekspor Jepang ke Korea Selatan bisa digunakan untuk kepentingan militer, setelah dikirimkan ke Korea Utara.
Misalnya, salah satu pembatasan ekspor, hidrogen fluorida yang digunakan dalam produksi semikonduktor, kemungkinan akan diserahkan ke Korea Utara untuk digunakan dalam produksi senjata kimia dan pengayaan uranium.
Korea Selatan membantah kecurigaan tersebut, dan memastikan pemerintah Seoul menerapkan sanksi PBB sepenuhnya pada rezim Korea Utara.
Seorang pejabat Kementerian Perindustrian di Seoul mengungkapkan bahwa Korea Selatan pun menetapkan tiga material ekspor tersebut sebagai bahan untuk melindungi keamanan nasional, sehingga semua prosedur impor dan ekspornya dikendalikan dengan ketat dan digunakan dengan pengawasan yang sepatutnya.
Para perusahaan terkait juga memperjelas bahwa pengiriman hidrogen fluorida ke Korea Utara tidak logis, karena material itu sangat rumit dalam penyimpanan dan pengiriman, bahkan biayanya juga sangat mahal.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah meminta Tokyo untuk menyampaikan rincian kasus untuk mendukung tuntutan Jepang, namun Tokyo belum meresponsnya.