Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper telah menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo di kantor kementerian Pertahanan di Seoul pada hari Jumat (9/8/19).

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyampaikan bahwa ketua pertahanan dua negara dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam, membicarakan beberapa masalah aliansi penting yang dihadapinya termasuk kondisi keamanan Semenanjung Korea dan transfer hak kontrol operasi masa perang (OPCON).

Kementerian tersebut menjelaskan, kedua menteri pertahanan sepaham dalam penilaian tentang kondisi keamanan Semenanjung Korea dan sekitarnya. Kemudian, mereka mengonfirmasi perjanjian untuk mendukung upaya diplomatis bilateral demi denuklirisasi dan perdamaian permanen di Semenanjung Korea.

Di samping itu, keduanya membicarakan peluncuran rudal balistik terbaru Korea Utara dan pesawat militer Rusia yang melanggar wilayah udara Korea Selatan.

Kementerian tersebut selanjutnya menyampaikan bahwa kedua pihak cukup memajukan pembicaraan mereka tentang pemenuhan persyaratan untuk transfer OPCON dan akan meneruskan pembicaraan tentang hasil verifikasi tentang kemampuan pengelolaan dasar Komando Pasukan Gabungan Masa Depan dalam Pertemuan Konsultasi Keamanan (SCM) pada akhir tahun ini.

Isu Selat Hormuz dan Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) juga turut dibahas dalam pertemuan ini.

Amerika Serikat meminta Korea Selatan berupaya agar kapal-kapal di Selat Hormuz dapat berlayar dengan bebas, tapi tidak meminta pengiriman pasukan Korea Selatan ke selat itu secara resmi. 

Terkait dengan isu GSOMIA Korea Selatan dan Jepang, menteri Pertahanan Amerika Serikat menyatakan pentingnya perjanjian itu 

Perwakilan Kementerian Pertahanan Korea Selatan menambahkan, isu pembagian biaya pertahanan untuk pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan tidak dibicarakan dalam pertemuan hari Jumat ini.

Soal penempatan rudal jarah menengah di Asia juga tidak dibicarakan pada pertemuan tersebut, karena tidak termasuk dalam pokok pembicaraan pertemuan antara Esper dan Jeong.

Setelah itu, Esper mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Moon mengatakan bahwa sehubungan dengan aliansi antara Seoul dan Washington yang semakin kokoh, hubungan ini harus dapat mendukung kesuksesan negosiasi denuklirisasi Korea Utara.

Selain itu, Presiden Moon dan Menteri Esper menyetujui bahwa kedua pihak akan berusaha agar transfer OPCON dapat berjalan dengan lancar.