Seorang pejabat kementerian luar negeri Amerika Serikat pada hari Selasa (27/8/19) mengatakan bahwa latihan militer Korea Selatan di dan sekitar Pulau Dokdo "tidaklah produktif" dalam ketegangan hubungan dengan Jepang saat ini.
Seorang juru bicara kementerian tersebut memberikan tanggapan atas pertanyaan jurnalis dari Yonhap News, media yang berbasis di Seoul, terkait latihan militer Korea Selatan baru-baru ini untuk menjaga wilayahnya di Laut Timur, termasuk Pulau Dokdo, yang juga diklaim Jepang.
Dikatakannya dalam sebuah pernyataan, mengingat ketidaksepahaman antara Seoul dan Tokyo terkini, "waktu, pesan dan peningkatan skala latihan-latihan militer di Liancourt Rocks tidaklah produktif untuk penyelesaian isu-isu yang sedang berlangsung."
Liancourt Rocks adalah nama yang diberikan oleh para pelaut Prancis atas pulau tersebut di pertengahan tahun 1800-an dan umum digunakan oleh Amerika Serikat dan negara lain di luar wilayah tersebut.
Juru bicara kementerian luar negeri Amerika Serikat itu juga mendorong Seoul dan Tokyo untuk berkomitmen secara tulus berdiskusi dalam mengatasi sengketa bilateral.
Ditambahkannya, Washington tidak mengambil posisi dalam klaim wilayah kekuasaan atas pulau tersebut, dan isu itu tergantung pada kedua negara untuk menyelesaikannya secara damai.
Menurut Reuters, seorang pejabat senior kementerian luar negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya menemukan bahwa latihan-latihan militer tersebut tidak "secara khusus membantu", dan latihan-latihan militer Korea Selatan baru-baru ini hanya memperburuk situasi tanpa berkontribusi dalam penyelesaian masalah.
Komentar tersebut datang sehari setelah Korea Selatan melakukan latihan militer terbesar di dan sekitar Pulau Dokdo.