Pengadilan Tinggi Korea Selatan pada hari Kamis (29/8/19) telah mengeluarkan putusan tentang skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan Wakil Ketua Samsung Electronics Lee Jae-yong, mantan Presiden Park Geun-hye dan kepercayaannya Choi Soon-sil. Ketiga putusan itu ditolak apa adanya dan dikembalikan ke pengadilan yang lebih rendah untuk pengadilan ulang.
Mahkamah Agung Korea Selatan menolak dan mengembalikan keputusan pengadilan rendah yang memerintahkan penangguhan hukuman penjara yang untuk Wakil Ketua Samsung Electronics Lee Jae-yong atas berbagai tuduhan, termasuk penyuapan dan penggelapan.
Pengadilan Tinggi Seoul sekarang harus menilik kembali kasus ini untuk menentukan hukuman yang sesuai.
Pada tahun 2017, Lee diberi hukuman penjara lima tahun dengan tuduhan bahwa dia menyuap Choi melalui syarat penyediaan kuda dan dana untuk yayasan olahraga, semuanya berjumlah 8,9 miliar won.
Pengadilan tingkat banding tahun berikutnya, mengurangi hukuman Lee menjadi dua setengah tahun hukuman percobaan, dan memutuskan hanya 3,6 miliar won yang merupakan suap yang dikirim Samsung ke perusahaan Choi yang berpusat di Jerman.
Lee dapat terbebaskan dari hukuman percobaan sejak jumlah suap turun di bawah angka lima miliar won.
Namun, penolakan pada hari Kamis ini, secara signifikan akan mengurangi kemungkinan bahwa Lee akan terhindar dari hukuman di balik jeruji besi.
Mahkamah Agung juga memerintahkan pengadilan banding untuk mengadili kasus mantan Presiden Park Geun-hye dengan tuduhan terkait skandal korupsi besar-besaran yang menyebabkan pemakzulannya pada tahun 2016 lalu.
Persidangan ulang untuk Choi juga diperintahkan setelah pengadilan tinggi menolak tuduhan pemaksaan dalam menuntut konglomerat untuk memberikan sumbangan kepada yayasan miliknya, tetapi hukuman penjara diperkirakan tidak akan terpengaruh secara signifikan.