Volume ekspor Korea Selatan jatuh untuk kesepuluh bulan yang berturut-turut pada bulan September ini, di tengah ketegangan perdagangan dengan Jepang dan sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea Selatan pada hari Selasa (1/10/19) melaporkan bahwa nilai ekspor Korea Selatan turun 11,7 persen menjadi 44,7 miliar dolar AS pada bulan September lalu, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan harga satuan barang ekspor utama seperti semikonduktor dan produk petrokimia menyebabkan jatuhnya nilai ekspor.
Namun, pertumbuhan volume ekspor menjadi 3,1 persen pada bulan lalu dan ekspor rata-rata harian mencapai 2,1 miliar dolar AS, yang merupakan angka terbesar tahun ini dan melampaui angka dua miliar dolar AS untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir.
Akibatnya, surplus perdagangan mencapai nilai tertinggi tahunan sebesar 5,97 miliar dolar AS, menandai 92 bulan berturut-turut di mana jumlah ekspor melebihi impor.
Sementara itu, ekspor ke Jepang dan China mengalami penurunan, masing-masing turun l5,9 persen dan 21,8 persen pada bulan September.