Korea Selatan telah menghadapi batas waktu yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, agar Korea Selatan melepaskan kedudukannya sebagai negara berkembang di bidang pertanian di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada hari Rabu (23/10/19).
Pemerintah Korea Selatan telah beberapa kali melakukan rapat dengan pihak petani, namun gagal mencapai kesepakatan dengan mereka.
Pihak petani menegaskan Korea Selatan harus mempertahankan kedudukannya sebagai negara berkembang di bidang pertanian agar mendapat dukungan seperti kemudahan pajak.
Pemerintah Korea Selatan berpendapat bahwa petani Korea Selatan tidak akan mendapat kerugian di perundingan WTO yang berikutnya walaupun Korea Selatan tidak lagi berkedudukan sebagai negara berkembang.
Terkait dengan itu, pihak petani meminta pemerintah Korea Selatan untuk menyediakan langkah penanggulangan jika pemerintah hendak menyerahkan kedudukannya sebagai negara berkembang.
Di tengah tekanan Amerika Serikat, pemerintah Korea Selatan akan menetapkan penyerahan kedudukannya sebagai negara berkembang dalam rapat menteri perekonomian pada tanggal 25 Oktober mendatang.