Reaktor nuklir komersial pertama dari empat reaktor yang diekspor oleh Korea Selatan ke Uni Emirat Arab (UEA) akan memuat bahan bakar mulai bulan Februari tahun depan.
Ini merupakan sebuah tonggak dalam upaya UEA untuk mengekang ketergantungannya pada bahan bakar fosil dan mengembangkan sumber energi yang lebih bersih.
Korea Selatan dan UEA mengadakan pertemuan dewan tingkat tinggi di Abu Dhabi, pada hari Rabu (27/11/19) waktu setempat, dengan dipimpin bersama oleh Wakil Kedua Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Lee Tae-ho dan Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Al Mazrouei.
Dalam pertemuan itu, keduanya setuju untuk bekerja sama erat di bidang pengelolaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), pengembangan riset teknologi dan juga bidang keamanan dan aturan terkait, yang dilandasi pada hubungan kemitraan strategis khusus.
Kedua negara juga sepakat akan bersama-sama merintis proyek PLTN ke negara ketiga untuk membuat efek sinergi dengan menambahkan kemampuan teknologi dan pengaruh di kawasan Timur Tengah.
Korea Selatan dan UEA akan melanjutkan pertemuan dewan tingkat tinggi keamanan nuklir bilateral pada tahun depan di Seoul.