Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (18/12/19) mengakhiri putaran kelima untuk meresmikan Perjanjian Khusus Pembagian Biaya Pertahanan (SMA) yang ke-11 untuk menetapkan pembagian biaya pertahanan untuk penempatan pasukan AS di Korea Selatan mulai tahun depan.
Tim negosiasi kedua pihak tidak berhasil mencapai kesepakatan pada putaran kelima perundingan pembagian biaya pertahanan di Seoul selama dua hari sejak hari Selasa (17/12/19) kemarin.
Oleh sebab itu, Korea Selatan dan AS terpaksa harus menggelar putaran keenam negosiasi pada bulan Januari tahun depan.
Kedua pihak sebenarnya berminat menyelesaikan perundingan tersebut dalam tahun 2019 ini karena SMA ke-10 berakhir pada tanggal 31 Desember mendatang. Akan tetapi, AS meminta kenaikan biaya hingga lima miliar dolar AS, yakni lima kali lipat lebih banyak daripada biaya tahun ini. Sedangkan Korea Selatan terus mempertahankan sikapnya untuk kenaikan biaya yang realistis.
Karena masa berlaku SMA ke-10 akan berakhir pada akhir tahun ini, maka militer AS di Korea Selatan akan menggunakan anggarannya sendiri terlebih dahulu. SMA ke-10 sendiri sebenarnya ditandatangani pada bulan Februari tahun ini.
Akan tetapi, jika tidak disepakati hingga bulan Maret tahun depan, masalahnya akan menjadi rumit karena akan sulit untuk membayar upah tenaga kerja Korea Selatan yang bekerja di pasukan AS untuk Korea Selatan mulai bulan April 2020.