Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan kembali bahwa ada kemungkinan seorang pasien yang positif terinfeksi virus corona jenis baru atau 2019-nCoV, bisa menularkan virusnya sebelum menunjukkan gejala-gejalanya di dalam laporan yang diumumkan pada tanggal 1 Februari waktu setempat.
WHO menyatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki metode penyebaran virus berdasarkan sejumlah contoh kasus walaupun tetap berpendapat bahwa batuk atau air liur dari pasien yang terinfeksi sebagai penyebab utama penyebaran virus corona jenis baru.
Sebelumnya, Juru Bicara WHO mengusulkan perlunya investigasi terhadap kemungkinan penyebaran virus oleh pasien yang terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala. Sebuah jurnal medis internasional melaporkan bahwa pasien yang terinfeksi virus corona jenis baru di Jerman pernah menyebarkan virusnya kepada orang lain di masa inkubasi.
Seorang perempuan asal China yang mengadakan perjalanan dinas ke Jerman menyebarkan virusnya kepada seorang laki-laki asal Jerman di masa inkubasinya. Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga menyatakan contoh di Jerman tersebut adalah penyebaran virus melalui kontak dengan pasien terinfeksi tanpa gejala.
Sementara itu, ada hasil penelitian bahwa virus corona jenis baru dapat menyebar melalui urin dan feses dari pasien yang terinfeksi.
Para peneliti merekomendasikan agar masyarakat mengenakan masker dan mencuci tangan dengan baik untuk mencegah penyebaran virus.