Hingga Senin (20/04/20) dini hari, hanya terdapat tiga belas tambahan kasus COVID-19 dibandingkan sehari sebelumnya di Korea Selatan.
Meskipun secara keseluruhan kasus COVID-19 di Korea Selatan menunjukkan tren penurunan secara stabil, namun pemerintah Korea Selatan memperpanjang imbauan jaga jarak sosial hingga tanggal 5 Mei mendatang, dengan sedikit pelonggaran.
Hal tersebut dikarenakan masih ditemukan beberapa penyebaran klaster di daerah yang tidak diketahui jalur penularannya.
Selain itu, perpanjangan tersebut juga mempertimbangkan perpindahan manusia dalam jumlah besar saat pemilu legislatif Korea Selatan minggu lalu, serta hari libur panjang pada akhir bulan April hingga awal bulan Mei yang akan datang.
Akan tetapi, imbauan jaga jarak sosial ini telah dilonggarkan setelah mempertimbangkan aktivitas ekonomi yang menurun dan masyarakat yang mengalami kesulitan.
Pemerintah Korea Selatan memperbolehkan tempat-tempat dengan risiko penularan wabah yang rendah seperti taman nasional, hutan rekreasi dan taman bunga, untuk dibuka terlebih dahulu.
Sementara fasilitas hiburan, fasilitas kebugaran dalam ruangan, tempat les dan fasilitas keagamaan, disarankan untuk tidak dioperasikan dalam masa imbauan jaga jarak sosial ini. Apabila terpaksa mengoperasikannya sekalipun, fasilitas-fasilitas tersebut harus mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah Korea Selatan.
Selain itu, ujian-ujian yang wajib seperti ujian masuk perusahaan atau ujian kualifikasi kebanyakan ditunda atau dibatalkan. Namun apabila harus dilaksanakan, maka pedoman pencegahan penyakit dari pemerintah Korea Selatan harus dilaksanakan.