Tidak ditemukan adanya kasus penularan COVID-19 yang diakibatkan oleh pendatang dari luar negeri setelah Korea Selatan mewajibkan para pendatang dari luar negeri untuk melakukan karantina mandiri.

Setibanya di bandara, para pendatang dari luar negeri pergi ke rumah masing-masing atau fasilitas hidup sementara dengan memakai bus khusus atau gerbong khusus di kereta cepat KTX dan kemudian wajib melakukan karantina mandiri selama dua minggu meskipun tidak menunjukkan gejala apa pun.

Berkat pengontrolan tersebut, tidak ditemukan satu pun kasus penularan yang disebabkan oleh pendatang dari luar negeri sejak tanggal 1 April, ketika langkah karantina yang ketat diperluas.

Kini, jumlah pasien yang ditemukan lewat proses imigrasi khusus di bandara pun mulai berkurang. Jika sebelumnya pernah mencatat rekor lebih dari 15 orang dalam sehari, baru-baru ini angka tersebut turun ke sekitar 5 orang.

Hal itu dikarenakan berkurangnya pendatang dari luar negeri. Pada bulan lalu, jumlah pendatang harian mencapai 7-8 ribu orang sedangkan akhir-akhir ini angka tersebut turun ke kisaran 2-3 ribu orang.

Sementara itu, sebanyak 40 negara meminta bantuan kepada Korea Selatan atas langkah pencegahan penyakit, pemeriksaan kesehatan, tes COVID-19, karantina mandiri hingga pengobatan.

Oleh karena itu, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk membentuk satuan tugas untuk kolaborasi pencegahan penyakit global terkait COVID-19 untuk berbagi pengetahuannya seperti pos pemeriksaan COVID-19 model "drive-thru", aplikasi diagnosis diri, dan lainnya.