Sebuah badan penelitian di dalam negeri Korea Selatan menilai bahwa flu babi Afrika (African Swine Flu, ASF) yang melanda Korea Selatan masuk dari Korea Utara setelah menyebar melalui Rusia dan China.
Institut Nasional Penelitian Lingkungan (National Institute of Environmental Research, NIER) di bawah Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan pada hari Kamis (07/05/20) mengungkapkan temuan sementara penyelidikannya tentang bagaimana penyakit hewan yang mematikan tersebut masuk ke Korea Selatan. Disebutkan bahwa genotipe virus ASF yang ditemukan di Korea Selatan identik dengan genotipe virus yang menyerang Rusia dan China.
Meskipun genotipe yang dilaporkan di Korea Utara belum terungkap secara internasional, institut tersebut menghipotesiskan bahwa virus itu masuk ke Korea Selatan melalui Korea Utara, ketika negara itu melaporkan kasus ASF di dekat Sungai Yalu pada Mei tahun lalu kepada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (World Organization for Animal Health, OIE).
Lembaga ini juga mencatat bahwa kasus pertama di Korea Selatan dilaporkan di daerah dekat perbatasan antar-Korea.
Korea Selatan terus melaporkan penemuan kasus sejak yang pertama dilaporkan pada tanggal 2 Oktober 2019. Saat ini, jumlah kasus ASF di Korea Selatan mencapai 604 kasus, dengan 24 kasus baru dilaporkan dalam delapan hari terakhir.