Jumlah ekspor Korea Selatan menyusut lebih dari 46 persen pada awal bulan Mei ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Korea Selatan (Korea Customs Service) pada hari Senin (11/05/20), ekspor Korea Selatan antara tanggal 1-10 Mei tercatat mencapai 6,9 miliar dolar AS. Angka itu mengalami penurunan 46,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan menunjukkan guncangan terhadap ekonomi Korea Selatan akibat pandemi COVID-19.
Layanan Bea Cukai Korea menerangkan jumlah hari kerja selama periode tersebut turun dibandingkan tahun lalu akibat liburan panjang, dan nilai ekspor rata-rata harian yang mencerminkan perbedaan hari kerja itu telah turun sebanyak 30,2 persen.
Volume ekspor barang-barang utama, termasuk semikonduktor, perangkat komunikasi nirkabel, produk minyak bumi dan mobil, semuanya mengalami kemerosotan tajam.
Jumlah impor Korea Selatan juga ikut turun 37,2 persen dengan capaian 9,6 miliar dolar AS, sehingga defisit perdagangan selama periode sepuluh hari itu dibukukan sebesar 2,6 miliar dolar AS.
Ada kekhawatiran tren penurunan ekspor yang dipicu oleh krisis COVID-19 ini kemungkinan akan terus berlanjut dan semakin meningkat, setelah volume ekspor rata-rata bulanan dan harian di bulan April lalu telah mulai mengalami penurunan, masing-masing sebesar 24,3 dan 17,4 persen.